Bukan Indonesia, Pabrik Pertama Mobil Listrik BYD di ASEAN Dibuat di Sini
BYD buka pabrik kendaraan listrik di Thailand, jadi pabrik pertama kalinya di Asia Tenggara.
Liputan6.com, Jakarta Produsen mobil listrik (EV) asal dari Tiongkok, BYD sudah buka pabrik kendaraan listrik di Thailand pada Kamis (4/7), sebagai pabrik pertama kalinya di Asia Tenggara, pasar kendaraan listrik regional yang berkembang cepat dan sudah jadi pemain menguasai.
“Thailand memiliki misi kendaraan listrik yang terang dan sedang masuk zaman baru manufacturing mobil,” kata CEO dan presiden BYD Wang Chuanfu pada upacara pembukaan pabrik di negara tersebut, d ikutip dari Kanal News Asia, Jumat (5/7/2024).
Pabrik BYD adalah sisi dari gelombang investasi sebesar lebih dari USD 1,44 miliar atau sekitaran Rp. 23,5 triliun dari pembikin kendaraan selengkapnya listrik asal dari Tiongkok yang membangun pabrik di Thailand, ditolong oleh bantuan pemerintahan dan stimulan pajak.
Saham pembikin mobil yang tercatat di Hong Kong itu naik 3,2 % jadi HKD 237,60, lompatan intraday paling besar semenjak 13 Juni kemarin.
Untuk tahun 2030 kedepan, Thailand merencanakan mengganti 30 % produksi tahunan mobil listrik sekitar 2,lima juta unit, menurut gagasan pemerintahan negara itu.
Sudah diketahui, Thailand jadi pusat perakitan dan export mobil regional dan sudah lama dikuasai oleh pembikin mobil Jepang seperti Toyota Motor, Honda Motor dan Isuzu Motors.
“BYD memakai Thailand sebagai pusat produksi untuk export ke ASEAN dan banyak negara yang lain,” tutur Narit Therdsteerasukdi, sekretaris jenderal Dewan Investasi Thailand, merujuk pada 10 negara block ASEAN.
Produsen kendaraan listrik (EV) Tiongkok, BYD diprediksi akan selekasnya mendahului Tesla dengan pemasaran battery mobil listrik paling besar secara global tahun ini, dengan market share BEV diprediksi akan naik.
Hal tersebut diutarakan dalam laporan yang diatur oleh perusahaan penelitian, Counterpoint Research.
“Perubahan ini menggarisbawahi karakter aktif pasar kendaraan listrik global,” kata riset Counterpoint, d ikutip dari CNBC International, Kamis (4/7/2024).
Pemasaran battery EV BYD naik nyaris 21% YoY jadi 426,039 unit pada kwartal ke-2 2024. Dan pemasaran Tesla di masa itu turun 4,8% jadi 443,956 kendaraan.
Tahun kemarin, keseluruhan produksi BYD, yang terbagi dalam mobil berkekuatan battery dan hibrida capai lebih dari tiga juta mobil dan melebihi produksi Tesla yang sejumlah 1,84 juta mobil untuk tahun ke-2 beruntun.
Tetapi, BYD menghasilkan 1,enam juta mobil penumpang dengan battery saja dan 1,empat juta mobil hibrida, jadikan Tesla sebagai yang paling atas dalam soal produksi BEV.
BYD kehilangan posisi supplier EV paling atas dari raksasa EV AS itu pada kwartal pertama 2024.
Counterpoint menjelaskan, Tiongkok masih tetap jadi kemampuan menguasai di pasar BEV dengan BYD sebagai pimpinan.
Pemasaran BEV di Tiongkok diprediksi akan tumbuh 4x lipat dibanding pemasaran di Amerika Utara di tahun 2024, menurut perusahaan penelitian itu.
Disebut, Tiongkok terus akan kuasai lebih dari 50% market share pemasaran BEV global sampai tahun 2027 dan pemasaran BEV Tiongkok diprediksikan melebihi pemasaran kombinasi Amerika Utara dan Eropa di tahun 2030 kedepan.