Kemewahan Abadi: Waldorf Astoria New York
Waldorf Astoria New York adalah hotel mewah dan hunian kondominium di kawasan Midtown Manhattan, New York City, Amerika Serikat. Bangunan yang terletak di 301 Park Avenue antara 49th dan 50th Street ini merupakan bangunan bergaya Art Deco setinggi 47 lantai dan 625 kaki (191 m) yang dirancang oleh arsitek Schultze dan Weaver dan selesai dibangun pada tahun 1931. Bangunan ini merupakan hotel tertinggi di dunia hingga tahun 1957, saat dilampaui oleh Hotel Ukraina di Moskow. Sebagai ikon kemewahan dan glamor, Waldorf Astoria merupakan salah satu hotel paling bergengsi dan terkenal di dunia. Bahasa Indonesia: Dulunya dimiliki oleh Conrad Hilton, Waldorf Astoria Hotels & Resorts, sebuah divisi dari Hilton Hotels, beroperasi dengan nama hotel asli di berbagai lokasi di seluruh dunia. Baik bagian luar maupun bagian dalam Waldorf Astoria ditetapkan oleh Komisi Pelestarian Landmark Kota New York sebagai landmark resmi.
Waldorf-Astoria asli dibangun dalam dua tahap di sepanjang Fifth Avenue dan dibuka pada tahun 1893. Bangunan itu dihancurkan pada tahun 1929 untuk memberi jalan bagi pembangunan Empire State Building. Conrad Hilton memperoleh hak pengelolaan hotel tersebut pada tanggal 12 Oktober 1949, dan Hilton Hotels Corporation click here membeli hotel tersebut secara langsung pada tahun 1972. Hotel tersebut mengalami renovasi senilai $150 juta, $555 juta dalam dolar tahun 2023, oleh Lee Jablin pada tahun 1980-an dan awal 1990-an. Bahasa Indonesia: Anbang Insurance Group dari Tiongkok membeli Waldorf Astoria New York seharga US$1,95 miliar pada tahun 2014, menjadikannya hotel termahal yang pernah dijual. Waldorf Astoria ditutup pada tahun 2017 untuk renovasi. Lantai atas diubah menjadi 375 kondominium, sedangkan 18 lantai terbawah akan mempertahankan 375 kamar hotel. Dajia Insurance Group mengambil alih Waldorf Astoria ketika Anbang bangkrut pada tahun 2020, dan, setelah beberapa penundaan, hotel tersebut diperkirakan tidak akan dibuka kembali hingga paling cepat tahun 2025.
Pada tahun 2009, Waldorf Astoria dan Towers memiliki 1.416 kamar. Hotel utama memiliki 1.235 kamar single dan double dan 208 mini-suite. Waldorf Towers di lantai 28 hingga 42 memiliki 181 kamar, 115 di antaranya adalah suite dengan satu hingga empat kamar tidur. Kamar termahal, Presidential Suite, dirancang dengan perabotan bergaya Georgia untuk meniru Gedung Putih. Hotel ini memiliki tiga restoran utama: Peacock Alley, The Bull & Bear Steak House, dan La Chine—restoran Cina yang menggantikan Oscar’s Brasserie pada akhir tahun 2015. Sir Harry’s Bar di hotel ini dinamai menurut penjelajah Inggris Sir Harry Johnston.
Waldorf Astoria dikenal dengan pesta makan malam dan gala mewahnya, yang sering kali menjadi pusat konferensi politik dan bisnis serta skema penggalangan dana yang melibatkan orang kaya dan terkenal. Bahasa Indonesia: Setelah Perang Dunia II, tempat ini memainkan peran penting dalam politik dunia dan Perang Dingin, yang berpuncak pada Konferensi Perdamaian Dunia yang kontroversial pada bulan Maret 1949. Presidential Suite merupakan kediaman Herbert Hoover sejak masa pensiunnya selama lebih dari 30 tahun, dan Frank Sinatra memiliki suite di Waldorf dari tahun 1979 hingga 1988. Beberapa suite mewah diberi nama berdasarkan nama selebritas yang tinggal atau menginap di sana, termasuk Cole Porter, Duke dan Duchess of Windsor, Douglas MacArthur, dan Winston Churchill.